
DENGAN TEGAS/KERAS : بِحَزْمٍ
Contoh:
نُعَارِضُ بِحَزْمٍ فِكْرَةَ إِخْرَاجِ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ مِنْ الْمَنْهَجِ.
Kami menentang keras ide mengeluarkan bahasa Arab dari kurikulum.
نَرْفُضُ بِحَزْمٍ قَانُونًا يَعْتَرِفُ بِالْمثلِيَّةِ الْجِنْسِيَّةِ.
Kami menolak dengan tegas undang-undang yang mengakui LGBT.
أُحَاوِلُ بِحَزْمٍ أَنْ أَتَخَرَّجَ هَذِهِ السَّنَةَ.
Saya berusaha keras agar bisa lulus tahun ini.
نَمْنَعُ بِحِزْمٍ التَّدْخِينَ فِي بِيْئةِ الْمَدْرَسَةِ.
Kami melarang keras merokok di lingkungan sekolah.
نُدِينُ بِحَزْمِ التَّفْجِيرَاتِ وَكُلِّ أَشْكَالِ أَعْمَالِ الْعُنْفِ.
Kami mengutuk keras pengeboman dan segala bentuk kekerasan.
KEMUNGKINAN BESAR : عَلَى الْأَرْجَحِ
Contoh:
أَنَا عَلَى الْأَرْجَحِ لَا أَسْتَطِيعُ الْحُضُورَ لِلتَّعْلِيمِ غَدًا.
Kemungkinan besar saya tidak bisa datang mengajar besok.
عَلَى الْأَرْجَحِ سَتَطْلَعُ نَتَائِجُ الِامْتِحَانِ فِي الْأُسْبُوعِ الْقَادِمِ.
Kemungkinan besar hasil ujian akan diumumkan minggu depan.
هُنَاكَ مَادَّتَانِ لَا أَنْجَحُ فِيهِمَا عَلَى الْأَرْجَحِ هَذَا السِّمْسْتَرَ.
Ada dua mata kuliah yang kemungkinan besar saya tidak lulus semester ini.
عَلَى الْأَرْجَحِ بَعْضُ الطُّلَّابِ لَا يَعْلَمُونَ أَنَّ الْيَوْمَ عُطْلَةٌ.
Kemungkinan besar sebagian siswa tidak tahu kalau hari ini libur.
إِذَا ذَهَبْنَا بَعْدَ الشُّرُوقِ سَنَتَأَخَّرُ عَلَى الْأَرْجَحِ.
Kalau kita berangkat setelah syuruq, kemungkinan besar kita akan terlambat.
KENAPA SELALU : لِمَاذَا دَائِمًا
Contoh:
لِمَاذَا دَائِمًا أَنَا الْمَلُومُ؟
Kenapa selalu saya yang disalahkan?
لِمَاذَا دَائِمًا يَلُوْمُونَنِي؟
Kenapa mereka selalu menyalahkanku?
لِمَاذَا دَائِمًا هِي التي تَثْنَى عَلَيْهَا؟
Kenapa selalu dia yang kamu puji?
لِمَاذَا دَائِمًا تَبْدُو حَزِينًا؟
Kenapa kamu selalu tampak sedih?
لِمَاذَا دَائِمًا هِيَ الَّتِي تُذْكَرُ؟
Kenapa selalu dia yang kamu ingat?
KENAPA KADANG-KADANG : لِمَاذَا أحْيانًا
Contoh:
لِمَاذَا أَحْيَانًا تَخْتَلِفُ الْجَمْعِيَّتَانِ فِي تَحْدِيدِ أَوَّلِ شَوَّالٍ؟
Kenapa kadang-kadang dua organisasi itu berbeda dalam menentukan satu Syawal?
لِمَاذَا أَحْيَانًا لَا تَرُدُّ عَلَى رَسَائِلِي؟
Kenapa kadang-kadang kamu tidak membalas pesanku?
لِمَاذَا أَحْيَانًا نَنْسَى أَنَّنَا الْمُسْلِمِينَ إِخْوَةٌ؟
Kenapa kadang-kadang kita lupa bahwa kita orang Islam itu bersaudara?
لِمَاذَا أَحْيَانًا أَكُونُ مَهْمُومًا بِدُونِ سَبَبٍ؟
Kenapa kadang-kadang saya merasa galau tanpa sebab?
لِمَاذَا أَحْيَانًا لِمَاذَا أَحْيَانَا الْخَيْرُ لَا يُقَدَّرُ؟
Kenapa kadang-kadang kebaikan itu tidak dihargai?
لِمَاذَا أَحْيَانًا يَأْتِي أُسْتَاذُنَا مُتَأَخِّرًا؟
Kenapa kadang-kadang ustadz kita datang terlambat?
MALU (PADA) : (شَعَرَ بِالْخَجَلِ (مِنْ
Contoh:
أَشْعَرَ بِالْخَجَلِ مِنْ الْأَخْطَاءِ الَّتِي ارْتَكَبَتَ.
Saya malu dengan kesalahan yang saya perbuat.
كُلَّمَا أَتَذْكُرُ ذَلِكَ أَشْعَرُ بِالْخَجَلِ مِنْ نَفْسِي.
Tiap kali mengingat itu, saya malu dengan diri saya sendiri.
أَشْعَرُ بِالْخَجَلِ مِنْ كَوْنِي طَالِبًا وَحَيْدًا لَا يَنْجِّحُ.
Saya malu menjadi satu-satunya siswa yang tidak lulus.
بِكُلُّ صَرَاحَةِ أَشْعَرَ بِالْخَجَلِ مِنْ الِالْتِقَاءِ بِكَ.
Terus terang, saya malu bertemu denganmu.
نشَعَرُ بِالْخَجَلِ مِنْ هَذِهِ الْخِسَارَةِ الْكَبِيرَةِ.
Kami malu dengan kekalahan besar ini.
LAGI-LAGI : مُجَدَّدًا
Contoh:
كَمْ أَسْتَحْيَيْتُ لَمَّا قَالَ لِي أُسْتَاذِي تَأَخَّرْتَ مُجَدَّدًا.
Betapa malunya aku saat ustadzku bilang kamu lagi-lagi terlambat.
مُجَدَّدًا سَجَّلَ مِيسِي هَدَفًا رَائِعًا مِنْ رَكْلَةٍ حُرَّةٍ.
Messi lagi-lagi mencetak gol indah lewat tendangan bebas.
خَسِرَ مُنْتَخَبُنَا مُجَدَّدًا فِي كَأْسِ آسْيَا.
Timnas kita lagi-lagi kalah di Piala Asia.
هُوَ ارْتَكَبَ الْخَطَأَ ذَاتَهُ مُجَدَّدًا.
Dia lagi-lagi melakukan kesalahan yang sama.
ارْتَفَعَتْ أَسْعَارُ الْوَقُودِ مُجَدَّدًا.
Harga BBM lagi-lagi naik.
SEDANGKAN/SEMENTARA : بَيْنَما
Contoh:
يَلْعَبُ كُرَةَ الْقَدَمِ ١١ لَاعِبًا بَيْنَمَا يَلْعَبُ كُرَةَ الصَّالَةِ ٦ لَاعِبِينَ.
Sepak bola dimainkan 11 pemain, sedangkan futsal 5 pemain.
رُونَلْدُو يَلْعَبُ بِالْيُمْنَى بَيْنَما يَلْعَبُ مِيسِي بِالْيُسْرَى.
Ronaldo main dengan kaki kanan, sedangkan Messi dengan kaki kiri.
تُكْتَبُ الْإِنْجِلِيزِيَّةُ مِنْ الْيَسَارِ بَيْنَما تُكْتَبُ الْعَرَبِيَّةُ مِنْ الْيَمِينِ.
Bahasa Inggris ditulis dari kiri, sedangkan bahasa Arab dari kanan.
يُحَلِّلُ الصَّرْفُ الْكَلِمَةَ بَيْنَما يُحَلِّلُ النَّحْوُ الْجُمْلَةَ.
Ilmu sharaf membahas kata, sementara nahwu membahas kalimat.
يَأْكُلُ الْأَسَدُ اللُّحُومَ بَيْنَما يَأْكُلُ الْغَنَمُ النَّبَاتَاتِ.
Singa makan daging, sedangkan kambing makan tumbuhan.
APAPUN : أَيُّ شَيْءٍ
Contoh:
أَيّ شَيْءٍ تُرِيدُ أُوَفِّرَهُ لَكَ.
Apapun yang kamu inginkan, kuberikan untukmu.
أَيّ شَيْءٍ يَقُولُونَ عَنِّي لَنْ أَهْتَمّ بِهِ.
Apapun yang mereka katakan tentangku, tak akan aku hiraukan.
أَيُّ شَيْءٍ يُسْعِدُكَ يُسْعِدُنِي أَيْضًا.
Apapun yang membahagiakanmu, membahagiakanku juga.
أَيُّ شَيْءٍ يَحْدُثُ أَنَا أَتَحَمَّلُ الْمَسْئُولِيَّةَ.
Apapun yang terjadi, saya akan bertanggung jawab.
أَيُّ شَيْءٍ تَرَاهُ نَافِعًا لَا تَتَرَدَّدْ أَنْ تَفْعَلَهُ.
Apapun yang kamu anggap bermanfaat jangan ragu untuk melakukannya.
DARI … PUN : … مِنْ أَيِّ
Contoh:
تَبْدَأُ قِرَاءَةَ هَذَا الْكِتَابِ مِنْ أَيِّ صَفْحَةٍ تُرِيدُ.
Kamu mulai baca buku ini dari halaman berapapun yang kamu mau.
يُمْكِنُ أَنْ تَدْخُلَ الْبَيْتَ مِنْ أَيِّ بَابٍ تُحِبُّ.
Kamu bisa masuk rumah dari pintu manapun yang kamu suka.
اعْتَبِرُوا وَتَعَلَّمُوا مِنْ أَيِّ حَادِثَةٍ حَوْلَكُمْ.
Ambillah pelajaran dari peristiwa apa pun di sekitarmu.
خُذْ فِكْرَةَ الْكِتَابَةِ مِنْ أَيِّ كِتَابٍ قَرَأْتَ.
Ambilllah ide menulis dari buku apa pun yang kamu baca.
تَعَلَّمْ الْخَيْرَ مِنْ أَيِّ شَخْصٍ تَعَامَلْتَ مَعَهُ.
Belajarlah kebaikan dari siapa pun yang bergaul denganmu.
SEANDAINYA TIDAK : لَوْ لَا أَن
Contoh:
كِدْتُ أَتَأَخَّرُ عَنِ الصَّلَاةِ لَوْ لَا أَنْ أَيْقَظَنِي أَبِي.
Saya hampir terlambat salat seandainya tidak dibangunkan ayah.
مَا تَأَخَّرْتُ لَوْ لَا أَنْ تَعَطَّلَتْ دَرَّاجَتِي النَّارِيَّةُ.
Saya tidak terlambat seandainya sepeda motorku tidak mogok.
لَوْ لَا أَنْ أُزْعَجَكَ لَاتَّصَلْتُ بِكَ كُلَّ الوَقْتِ.
Seandainya tidak mengganggumu, aku pasti meneleponmu setiap waktu.
كِدْنَا نُضِلُّ الطَّرِيقَ لَوْ لَا أَنْ اسْتَعَنَا بِتَطْبِيقٍ GPS.
Kami hampir tersesat seandainya tidak menggunakan aplikasi GPS.
مَا أَجَدْتُ اللُّغَةَ الْعَرَبِيَّةَ لَوْ لَا أَنْ دَرَسْتُ فِي الْمَعْهَدِ.
Saya tidak menguasai bahasa Arab seandainya tidak belajar di pesantren.
HAL YANG SAMA : ذَات الْأَمْرِ / الْأَمْرُ ذَاتُهُ
Contoh:
إِذَا لَمْ يَتَغَيَّرْ الْوَضْعُ يَحْدُثُ الْأَمْرُ ذَاتُهُ.
Kalau kondisi tidak berubah, hal yang sama akan terjadi.
ذَات الْأَمْرِ يَحْدُثُ إِذَا لَمْ يَتَغَيَّرْ الْوَضْعُ.
Hal yang sama akan terjadi jika kondisi tidak berubah.
لَا جَدِيدَ. لَقَدْ وَقَعَ الْأَمْرُ ذَاتُهُ مُجَدَّدًا.
Tak ada yang baru, hal yang sama lagi-lagi terjadi.
نَحْنُ جَمِيعًا نَتَمَنَّى ذَاتَ الْأَمْرِ وَهُوَ السَّعَادَةُ.
Kita semua mengimpikan hal yang sama, yaitu kebahagiaan.
الْأَمْرُ ذَاتُهُ يُمْكِنُ أَنْ يَحْدُثَ لِأَيِّ شَخْصٍ.
Hal yang sama bisa terjadi pada siapa pun.
SEJAUH MANA : مَا مَدَى
Contoh:
مَا مَدَى صِدْقِ هَذِهِ الْمَعْلُومَاتِ؟
Sejauh mana kebenaran informasi ini?
مَا مَدَى فَعَّالِيَّةِ هَذَا الدَّوَاءِ لِعِلَاجِ السَّرَطَانِ؟
Sejauh mana manfaat obat ini untuk mengobati kanker?
مَا مَدَى تَطَوُّرِكَ اللُّغَوِيِّ بَعْدَ أَنْ دَرَسْتَ الْأَلْفِيَّةَ؟
Sejauh mana perkembangan bahasamu setelah belajar Alfiyah?
مَا مَدَى تَطْبِيقِ الْقِيَمِ الدِّينِيَّةِ فِي حَيَاتِكَ؟
Sejauh mana penerapan nilai agama dalam hidupmu?
مَا مَدَى فَهْمِكَ لِلْقُرْآنِ بَعْدَ تَعَلُّمِكَ اللُّغَةَ الْعَرَبِيَّةَ؟
Sejauh mana pemahamanmu terhadap Al-Qur’an setelah belajar bahasa Arab?
DENGAN … APA PUN : بِأَيِّ .. كَانَ
Contoh:
نَقُولُ لَا لِلْعُنْفِ الْأُسَرِيِّ بِأَيِّ حُجَّةٍ كَانَتْ.
Kami menolak KDRT dengan dalih apa pun.
بِأَيِّ مُحَاوَلَةٍ كَانَتْ لَا يُمْكِنُنَا تَغْيِيرُ مَا حَدَثَ.
Dengan usaha apa pun, kita tak mungkin mengubah yang sudah terjadi.
أَنْهُوْا هَذِهِ الْمُشْكِلَةَ بِأَيِّ طَرِيقَةٍ كَانَتْ.
Selesaikan masalah ini dengan cara apa pun.
أَحْسِنْ اسْتِغْلَالِ أَوْقَاتِكَ بِأَيِّ نَشَاطٍ كَانَ.
Manfaatkan kegiatan apa pun.
مَمْنُوعُ تَوْظِيفُ الْأَطْفَالِ بِأَيِّ هَدَفٍ كَانَ.
Tidak boleh memperkerjakan anak dengan tujuan apa pun.
JATUH CINTA : وَقَعَ فِي حُبِّ
Contoh:
عِنْدَمَا وَقَعَ أَحَدٌ فِي الْحُبِّ رَأَى كُلَّ شَيْءٍ جَمِيلًا.
Ketika seseorang jatuh cinta, semua tampak indah di matanya.
هَلْ تَذَكَّرْتَ مَتَى وَقَعْتَ فِي الْحُبِّ لِأَوَّلِ مَرَّةٍ؟
Apakah kamu ingat kapan kamu jatuh cinta untuk pertama kali?
وَقَعْتُ فِي حُبِّهَا مُنْذُ أَنْ رَأَيْتُهَا لِأَوَّلِ مَرَّةٍ.
Aku jatuh cinta padanya sejak pertama kali melihatnya.
لَيْسَ غَرِيبًا أَنْ يَقَعَ الْأُسْتَاذُ فِي حُبِّ إِحْدَى طَالِبَاتِهِ.
Tidak aneh kalau seorang ustadz jatuh cinta pada salah seorang mahasiswinya.
وَقَعْتَ فِي الْحُبِّ مَرَّةً فَقَطْ فِي حَيَاتِكَ؟ أَنَا لَا أُصَدِّقُ!
Kamu jatuh cinta hanya sekali dalam hidupmu? Saya tidak percaya!
KALAU TIDAK …PASTI : وَإِلَّا لَـ
Contoh:
هُوَ طَالِبٌ ذَكِيٌّ جِدَّا وَإِلَّا لَمَا تَخَرَّجَ بِامْتِيَازٍ.
Dia mahasiswa yang sangat pintar, kalau tidak, pasti dia tidak lulus cumlaude.
كُنْتُ مَرِيضًا وَإِلَّا لَحَضَرْتُ كَالْمُعْتَادِ.
Saya waktu itu sakit, kalau tidak, pasti saya hadir seperti biasanya.
الْعَرَبِيَّةُ لُغَةٌ سَهْلَةٌ وَإِلَّا لَمَا تَكَلَّمَ بِهَا أَحَدٌ.
Bahasa Arab itu mudah, kalau tidak, pasti tak ada orang yang bicara bahasa Arab.
الطَّرِيقِ كَانَ مُزْدَحِمًا وَإِلَّا لَمَا تَأَخَّرَتْ.
Jalanan macet, kalau tidak, pasti saya tak akan terlambat.
عِنْدَهُ مُشْكِلَةٌ وَإِلَّا لَمَا يَدًا حَزِينًا مِثْلَ هَذَا.
Dia ada masalah, kalau tidak, pasti dia tak tampak sedih seperti itu.
TIDAK ENAK : كَرِهَ أَنْ
Contoh:
كَرِهْتُ أَنْ أَتَّصِلَ بِكَ لَيْلًا.
Saya tidak enak meneleponmu malam-malam.
كَرِهْتُ أَنْ أَطْلُبَ مِنْهُ الْمُسَاعَدَةَ مَرَّةً أُخْرَى.
Saya tidak enak minta tolong lagi sama dia.
رَأَيْتُكَ مُتْعَبًا فَكَرِهْتُ أَنْ أَدْعُوَكَ لِلْحَدِيثِ.
Saya lihat kamu capek, saya tidak enak mengajakmu ngobrol.
رَأَيْتُكَ مُسْتَغْرِقًا فِي النَّوْمِ فَكَرِهْتُ أَنْ أُوقِظَكَ.
Saya lihat kamu tidur lelap, saya tidak enak membangunkanmu.
هُوَ زَمِيلِي فَكَرِهْتُ أَنْ أَذَْكِّرَهُ بِدَيْنٍ لِي عَلَيْهِ.
Dia itu temanku, tidak enak mengingatkannya soal hutangnya padaku.
DARI … PUN : … مِنْ أَيِّ
Contoh:
تَبْدَأُ قِرَاءَةَ هَذَا الْكِتَابِ مِنْ أَيِّ صَفْحَةٍ تُرِيدُ.
Kamu mulai baca buku ini dari halaman berapapun yang kamu mau.
يُمْكِنُ أَنْ تَدْخُلَ الْبَيْتَ مِنْ أَيِّ بَابٍ تُحِبُّ.
Kamu bisa masuk rumah dari pintu manapun yang kamu suka.
اعْتَبِرُوا وَتَعَلَّمُوا مِنْ أَيِّ حَادِثَةٍ حَوْلَكُمْ.
Ambillah pelajaran dari peristiwa apa pun di sekitarmu.
خُذْ فِكْرَةَ الْكِتَابَةِ مِنْ أَيِّ كِتَابٍ قَرَأْتَ.
Ambilllah ide menulis dari buku apa pun yang kamu baca.
تَعَلَّمْ الْخَيْرَ مِنْ أَيِّ شَخْصٍ تَعَامَلْتَ مَعَهُ.
Belajarlah kebaikan dari siapa pun yang bergaul denganmu.
SE…APA : مَدَى/مَا مَدَى
Contoh:
مَا مَدَى أَهَمِّيَّةِ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ لِفَهْمِ الدِّينِ؟
Sepenting apa bahasa Arab dalam memahami agama.
مَا مَدَى جِدِّيَّةِ هَذِهِ الْمُشْكِلَةِ؟
Seserius apa masalah ini?
مَا مَدَى جَمَالِ تِلْكَ الْمَرْأَةِ الَّتِي تَهْوِيهَا؟
Secantik apa perempuan yang kamu taksir itu?
لَا نَعْرِفُ مَدَى فَعَّالِيَّةِ طَرِيقَةٍ إِلَّا بَعْدَ تَجْرِبَتِها.
Kita tidak tahu seefektif apa sebuah metode kecuali setelah diujicobakan.
لَوْ كُنْتَ طَبِيبًا لَأَدْرَكْتَ مَدَى خُطُورَةِ التَّدْخِينِ.
Kalau kamu seorang dokter, kamu akan tahu sebahaya apa merokok itu.
SIH..? / YA..? : يَا تُرَى…؟
Contoh:
الزُّمَلَاءُ يَتَحَدَّثُونَ عَنْهَا فَمَنْ هِيَ حَقِيقَةً يَا تُرَى؟
Teman-teman membicarakan dia. Siapa sih dia sebenarnya?
مَا مَدَى جَمَالِ الْمَرْأَةِ الَّتِي تُحِبُّهَا يَا تُرَى؟
Secantik apa sih perempuan yang kamu cintai itu?
زُمَلَائِي فِي الِابْتِدَائِيَّةِ أَيْنَ هُمْ الْآنَ يَا تُرَى؟
Teman-teman SD-ku sekarang mereka di mana ya?
مَتَى يَا تُرَى نَلْتَقِي وَنَشْرَبُ الشَّايَ مَرَّةً أُخْرَى؟
Kapan ya kita bertemu dan minum teh lagi?
إِنْ لَمْ تَكُنْ مِنْهُ فَمِنْ مَنْ هَذِهِ الْهَدِيَّةِ يَا تُرَى؟
Kalau bukan dari dia, dari siapa ya hadiah ini?
KAGET (DENGAN) : تَفاجَأَ بِـ
Contoh:
هُوَ طالِبٌ ذَكِيٌّ نَشيطٌ فَلَمْ نَتَفاجَأْ بِكَوْنِهِ مُتَفَوِّقًا.
Dia siswa yang cerdas dan rajin, kami tidak kaget dengan keunggulannya.
هُوَ طالِبٌ ذَكِيٌّ نَشِيطٌ فَتَفاجَأْنَا بِرُسوبِهِ فِي الدِّراسَةِ.
Dia siswa yang cerdas dan rajin, maka kami kaget dengan ketidak lulusannya.
هُوَ لَمْ يُشارِكْ فِي الِامْتِحانِ فَتَفاجَأَ زُمَلَاؤُهُ بِنَجاحِهِ.
Dia tidak ikut ujian sehingga teman-temannya kaget dengan kelulusannya.
عَالَمُ الْكُرَةِ تَفَاجَأَ بِرَحِيلِ مِيسِي مِنْ بَرْشِلُونَةْ.
Dunia bola kaget dengan kepindahan Messi dari Barcelona.
كانَ مَعَنَا فِي الصَّباحِ فَتَفاجَأْنَا بِخَبَرِ وَفاتِه هَذَا الْمَساءَ.
Dia bersama kami pagi tadi, jadi kami kaget dengan kabar kematiannya sore ini.
YANG SAMA : ذاتَها / ذاتَهَ
Contoh:
هُناكَ كُتُبٌ كَثِيرَةٌ تَتَناوَلُ الْقَضِيَّةَ ذاتَهَا.
Ada banyak buku yang membahas problem yang sama.
اسْتَخْدِمُ كَلِمَةَ الْمُرُورِ ذاتَهَا لِجَمِيعِ حِساباتِي.
Saya memakai password yang sama untuk semua akunku.
الْغَريبُ أَنَّهُ ارْتَكَبَ مَرَّةً أُخْرَى الْأَخْطاءَ ذاتَهَا.
Anehnya, dia berulang kali melakukan kesalahan yang sama.
أَلَا تَسْتَحِي أَنْ تَرْتَدِيَ الْقَميصَ ذاتَهُ أُسْبُوعًا كامِلاً؟
Apa kamu tidak malu selama seminggu memakai baju yang sama?
فِي الْيَوْمِ التَّالِي بَيَّنَ لَنا الشَّيْخُ الْمَوْضُوعَ ذَاتَهُ.
Di hari berikutnya syeikh menjelaskan kepada kami topik yang sama.
SIA-SIA : ذَهَبَ أَدْراجَ الرِّياحِ
Contoh:
مِنْ الْأَسَفِ أَنَّ الْجُهودَ الَّتِي بَذَلْنا ذَهَبَتْ أَدْراجَ الرِّياحِ.
Sayangnya, upaya yang kita lakukan sia-sia.
واصِلُوا جُهُودَ الْعُلَماءِ وَلَا تَدْعُوها تَذْهَبُ أَدْراجَ الرِّياحِ.
Lanjutkan perjuangan ulama, jangan biarkan sia-sia.
لَقَدْ نَصَحْتُهُ مِرارًا وَلَكِنْ ذَهَبْتُ نَصائِحِي أَدْراجَ الرِّياحِ.
Saya sudah menasihatinya berulang kali, tapi nasihatku sia-sia.
اعْلَمْ أَنَّ الْخَيْرَ الَّذِي فَعَلْتُ لَنْ يَذْهَبَ أَدْراجَ الرِّياحِ.
Ketahuilah, kebaikan yang kamu lakukan tak akan sia-sia.
ثَبَتَ أَنَّ مُحاوَلَاتِ تَحْريفِ الْقُرْآنِ ذَهَبَتْ أَدْراجَ الرِّياحِ.
Terbukti bahwa upaya-upaya untuk menyelewengkan Al-Qur’an itu sia-sia.
TIDAK PUNYA PILIHAN KECUALI:
لَيْسَ لـ / لدى خِيارٌ سِوَى/غَيْر/إلا
Contoh:
لَيْسَ لَكُمْ خِيارٌ سِوَى أَنْ تَدْعَمُوا هَذَا الْمَشْرُوعِ.
Mereka tidak punya pilihan kecuali mendukung proyek ini.
لَيْسَ لَدَيْنَا خِيارٌ غَيْرُ أَنْ نَتَّبِعَ هَذِهِ الْإِجْراءَاتِ.
Kita tidak punya pilihan kecuali mengikuti proses administrasi ini.
لَيْسَ لَدَيْكَ خِيارٌ إِلَّا الِانْضِمامُ إِلَيْنَا وَالتَّعاوُنُ مَعَنَا.
Kamu tidak punya pilihan kecuali bergabung dan bekerja sama dengan kami.
لَيْسَ لَنَا خِيارٌ إِلَّا أَنْ نَرْفَعَ هَذِهِ الْقَضِيَّةَ إِلَى الْمَحْكَمَةِ.
Kita tidak punya pilihan kecuali membawa masalah ini ke meja hijau.
لَيْسَ لَهُمْ خِيارٌ غَيْرُ الِاسْتِسْلَامِ وَأَنْ لَا يُقاوِمُوا.
Mereka tidak punya pilihan kecuali menyerah dan tidak melawan.
HARUS : عَلى / وَجَبَ عَلى / تَعَيَّنَ على
Contoh:
عَلَيْكُمْ أَنْ تُمارِسُوا ما تَعَلَّمْتُمْ مِنْ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ.
Kalian harus mempraktekkan apa yang telah kalian pelajari dari bahasa Arab.
عَلَيْكُمْ مُمارَسَةَ ما تَعَلَّمْتُمْ مِنْ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ.
Kalian harus mempraktekkan apa yang telah kalian pelajari dari bahasa Arab.
يَجِبُ عَلَيْكُمْ أَنْ تُمارِسُوا ما تَعَلَّمْتُمْ مِنْ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ.
Kalian harus mempraktekkan apa yang telah kalian pelajari dari bahasa Arab.
يَجِبُ عَلَيْكُمْ مُمارَسَةُ ما تَعَلَّمْتُمْ مِنْ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ.
Kalian harus mempraktekkan apa yang telah kalian pelajari dari bahasa Arab.
يَتَعَيَّنُ عَلَيْكُمْ أَنْ تُمارِسُوا ما تَعَلَّمْتُمْ مِنْ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ.
Kalian harus mempraktekkan apa yang telah kalian pelajari dari bahasa Arab.
يَتَعَيَّنُ عَلَيْكُمْ مُمارَسَةُ ما تَعَلَّمْتُمْ مِنْ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ.
Kalian harus mempraktekkan apa yang telah kalian pelajari dari bahasa Arab.
Referensi:
- https://t.me/uslubahasarab/2448