
Namanya Pak Ikhwanto, Beliau Guru bahasa Inggrisku di SMA. Suatu ketika aku main ke rumahnya, kebetulan beberapa hari sebelumnya sepulang dari mendaftar di sebuah kampus negeri, pikiranku dibuat galau, pasalnya jurusan yang aku ambil adalah pendidikan bahasa arab yang tidak diajarkan di SMA ku.
Ketika aku mendaftar, tiba-tiba seorang panitia, menyampaikan ke aku bahwa jurusan yang diambil terlalu susah untuk calon mahasiswa baru sekelas aku. setidaknya kata panitia, pernah mendapatkan materi itu sebelumnya. sebenarnya aku pernah sih mendapatkan pelajaran pelajaran bahasa arab waktu di MTs dan Sekolah Sore (baca: sekolah arab).
Selain itu juga sebenarnya dikampungku, yang mayoritas berbasis Nahdliyin, materi semacam bahasa arab bukan lah materi yang asing. boleh dikatakan sebagai bahasa ketiga setelah bahasa Ibu, Bahasa Indonesia. Aku sendiri semenjak Sekolah dasar sampai sekolah menengah atas selalu ngaji ala santri setelah magrib, Isya dan subuh. mulai dari mengaji Al-Quran, Hadits, Fiqih dan akhlak dll.
Dunia pendidikan formal memang agak berbeda dengan pendidikan informal atau non formal. satu hal yang agak membuat nyaliku menciut adalah ketika meilihat calon teman-teman sejurusan yang rata-rata adalah alumni pesantren atau MAK. waw serem banget gumamku dalam hati hehehehe.
Kembali ke Pak Ikhwan, sambil menikmati secangkir teh anget, aku coba curhatkan kegundahanku pada beliau terkait jurusan yang aku ambil dan respon panitia PMB kemarin. sebenarmnya aku hampir mundur dan mencari kampus lain sebagai alternatif. akan tetapi Pak Ikhwan berpesan lain, beliau memotivasiku untuk terus melangkah. satu pesan yang aku pegang sampai saat ini adalah “kamu harus lima langkah lebih cepat dari anak-anak pesantren atau anak-anak Aliyah, pelajari semua yang terkait dengan bahasa arab dari mana pun, ingat kamu bukan alumni pesantren atau madrasah Aliyah”.
Pesan itu terus terngiang dalam fikiranku. ini semacam pesan mustajab yang sangat luar biasa. sepanjang kuliah aku selalu mengingat pesan tersebut. apa pun yang terkait dengan bahasa arab sudah pasti aku incar dan aku pelajari. mulai dari buku-buku yang terkait dengan bahasa arab sampai bungkus makanan ringan yang ada bahasa arab nya aku kumpulkan dan aku pelajari.
Aku sendiri menyadari bukan anak yang kategori cerdas, semuanya harus melalui belajar dan kerja keras. dan juga doa. tanpa itu semua mungkin agak susah buat ku. pesan Pak Ikhwan sangat luar biasa, nyatanya hanya butuh waktu satu semester untuk beradaptasi aku mampu mengimbangi mereka yang boleh dikatana lebih dulu dan lebih banyak bergaul dengan bahasa Arab sebelumnya.
Makna pesan Pak Ikhwan sangat dalam, bagi aku ini bukan sekedar pesan untuk aku kuliah saja. ini pesan kehidupan dari seorang guru kepada siswanya. setelah kuliah pun saat aku bekerja pesan ini selalu aku ingat. aku orang biasa, tidak punya kenalan,koneksi atau apa pun untuk maju selain kerja keras dan doa, tentunya lima langkah lebih cepat dari orang lain. bahkan kalau perlu sepuluh langkah lebih cepat dari yang lainnya.
Bersambung dulu Gaes,,,ngantuk