Akhlak (Etika) Perspektif Ibnu Miskawaih (seri 3)

Ibnu Miskawaih terkenal dengan sebutan bapak filsafat akhlak, karya-karyanya tidak luput dari pembahasan tentang akhlak. Ibnu Miskawaih memandang bahwa akhlak bukan hanya urusan pribadi semata tetapi akhlak juga menjadi tanggung jawab sosial.

Akhak menurut Ibnu Miskawaih adalah keadaan jiwa yang mendorong ke arah melakukan perbuatan-perbuatan dengan tanpa pemikiran dan pertimbangan. Dengan kata lain perbuatan tersebut dilakukan dengan spontan tanpa pertimbangan tertentu. Ibnu Miskawaih membagi akhlak menjadi dua macam yaitu :

  1. Akhlak yang diperoleh secara Alami (مايكون طبيعيا)

Akhlak yang diperoleh secara alami merupakan bawaan manusia semenjak lahir, tidak terpengaruh oleh lingkungan atau pendidikan. Karakter periang, pemurung, pemarah merupakan bawaan manusia semenjak lahir yang mungkin saja susah untuk dirubahnya.

Setiap manusia memiliki perilaku bawaan yang berbeda-beda, sejalan dengan bertambahnya usia maka perilaku bawaan tersebut akan membawa manusia pada tingkah lakunya dalam pergaulan sehari-hari.

2. Akhlak yang diperoleh dari kebiasaan dan latihan (ما يكون مستفادا بالعادة و التدريب)

Selain secara alami, akhlak dapat diperoleh melalui kebiasaan sehari-hari atau pun melalui latihan. Peran keluarga, sekolah dan masyarakat sangat penting dalam membina akhlak anak manusia. Perilaku ini terbentuk dengan bantuan akal manusia. dengan kata lain akal menjadi wahana untuk mempertimbangan suatu perbuatan baik atau buruk.

Dalam kondisi ini, Ibnu Miskawaih memandang bahwa setiap akhlak memungkinkan untuk berubah1. Perubahan itu tidak lepas dari pengaruh pendidikan dan lingkungan sekitarnya. Jika pendidikan dan lingkungan disekitarnya baik maka akhlaknya juga akan baik, demikian juga sebaliknya.

Akhlak harus ditanamkan dalam diri anak sedini mungkin baik melalaui pendidikan informal seperti keluarga dan masyarakat mau pun pendidikan formal seperti sekolah atau madrasah.

Sebagai bahan bacaan berikut ini aku sertakan Buku Karya Ibnu Miskawaih yang sangat fenomenal yaitu Tahdib Al-Akhlak Wa Tathir Al-A’raq