
Beberapa hari tidak menulis rasanya agak kaku juga yah, otak dan jari-jari tangan terasa tak berdaya untuk melangkah. entah apa yang merasukiku???sepertinya perlu brainstorming kata orang bule. seperti biasa lah agak sedikit basa-basi,jangan terlalu serius apalagi spaneng tar putus urat nadi lho.
Sejenak aku ingat masa-masa kecil dulu, dengan beberapa kawan akrab, bersama-sama ngangsu kaweruh alias ngundi ilmu agama. biar agak sedikit cerah lah enggak butek-butek banget. ya meski pun tidak punya maksud biar jadi kyai atau minimal ustadz, tapi setidaknya sedikit punya bekal agama lah, enggak awam-awam banget.
Salah satu kajian ilmu agama yang tidak pernah lepas adalah kajian fiqih, istilah sederhannya kajian hukum islam. kalau tidak salah buku fiqih pertama yang kami pelajari waktu itu adalah mabadi al fiqh karya Ustad Umar Abdul Jabar. buku ini ditulis dengan terjemah bahasa jawa. sampai empat jilid. kemudian dilanjutkan ke kitab fiqih yang lainnya.
Ada satu hal yang menarik menurutku, dimana setiap kajian fiqih kebanyak diawali dengan masalah bebersih alias Thaharah (), dan aku fikir semua orang tahu akan hal ini. sangat luar biasa, ternyata kita sudah diajari untuk hidup bersih sebelum bertemu dengan Tuhan.
Bebersih, kelihatannya mudah sekali diucapkan, akan tetapi susah untuk praktikan. aku jadi ingat ketika mengikuti perkuliahan dengan Pak Rohmad, Filsafat Ilmu di semester pertama Pascasarjana IAIN Purwokerto. waktu itu kami disuruh untuk browsing mencari negara terbersih di dunia. ternyata ketika kami browsing, negara terbersih di dunia ini bukan negara Islam seperti ARab Saudi, Iran, mesir atau indonesia, melainkan negara barat bernama Perancis. waw aku terkejut !!! padahal yang punya konsep kebersihan adalah sebagian dari iman adalah kita , umat Islam.

Terus apa hubungannya dengan tulisan ini ?? ya mana aku tahu.
Ada makna penting dibalik perintah thaharah, menurut aku, pertama, thaharah dalam fiqh mengajarkan kita untuk hidup bersih secara lahiriah. sangat luar biasa. Islam agama yang sangat luhur, kebersihan menjadi hal yang sangat utama. kita diajarkan untuk membersihkan mulut,hidung,muka,tangan,kepala dan kaki dalam wudhu sehari minimal lima kali. setiap hari kita diajari hidup sehat.
Bisa dibayangkan seandainya kita taat menjalankan ajaran agama ini mungkin saja tidak ada umat islam yang sakit secara lahiriah, sehat semuanya. fisik kita terjaga dengan wudhu dan mandi. apalagi seperti sekarang ini, sedang marak wabah covid-19. orang-orang mendadak hidup bersih, mendadak rajin cuci tangan. padahal ajaran agama kita dari 14 abad yang lalu sudah mengajarkan kebersihan lahiriah.
Agar kebersihan fisik kita terjaga, sudah selayaknya mari kita belajar mandi yang benar,wudhu yang benar, agar ibadah kita, hidup kita menjadi sehat dan terjaga dengan baik.
Kedua, thaharah mengajak untuk membersihkan jiwa kita, kalau dalam tasawufnya sering disebut dengan tazkiyah annafs (pensucian jiwa), ini menurut penulis yang lumayan berat.
Membersihkan jiwa kita dari sifat-sifat buruk merupakan bagian dari thaharah, kita diajarkan dalam agama bagaimana menjaga mulut kita, menjaga tangan kita, menjaga kaki kita, menjaga hati kita menjaga mata kita agar tidak berbuat maksiat.
Kebersihan jiwa ini sangat penting, jiwa yang sehat membentuk hidup yang sehat. jika fisiknya sudah bersih maka mari kita bersihkan jiwa kita, agar hidup kita bahagia. di lingkungan kita misalnya, ketika masih ditemukan banyak sampah berserakan artinya jiwa kita belum bersih, ketika masih banyak pejabat yang korupsi di negeri ini artinya jiwanya belum bersih, mungkin secara fisik sudah tampak bersih akan tetapi jiwanya belum bersih. wudhunya,solatnya belum membekas dalam jiwanya.
Bersambung dulu gaes mau ngopi…