Blended Learning: sebuah alternatif di era new normal

Dampak Covid-19 melahirkan era new normal, era dimana kita menjalani hidup dengan cara-cara baru yang mungkin tidak pernah dilakukan sebelumnya atau belum pernah dipraktekan sebelumnya. harapan baru di era new normal adalah kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.

Pendidikan adalah salah satu sektor yang terdampak oleh covid-19, bagaimana proses pembelajaran terus berjalan di era new normal ini, tentunya membutuhkan langkah jitu untuk merealisasikannya. terlalu lama belajar dirumah juga akan menyebabkan timbul berbagai permasalahan baru, disisi lain model pembelajaran daring belum sepenuhnya berhasil.

Ada berbagai macam pendekatan dan metode yang bisa kita gunakan di era new normal, salah satunya adalah pendekatan pembelajaran model blended learning. istilah blended learning merupakan gabungan dua kata dalam bahasa inggris, blended yang berarti campuran dan leraning yang berarti pembelajaran. sehingga secara sederhana blended learning berarti model pembelajaran campuran. ada yang menyebutnya dengan istilah hybrid course atau mata kuliah campuran.

Menurut Thorne dalam Blended Learning: How to integrate online & traditional learning (2003), blended learning merupakan “it represents an opportunity to integrate the innovative and technological advances offered by onlin e-learning with the interaction and participation offered in the best of traditional learning. singkatnya adalah menggabungkan antara inovasi teknologi online melalui e-learning dengan model pembelajaran tradisional atau offline (tatap muka).

Selanjutnya Thorne menjelaskan bahwa di dalam bleanded leraning kita dapat menggabungkan multimedia technology, CD ROM video streaming, virtual classrooms, voicemail, email and conference calls, online text animation and video-streaming. kemudian dipadukan dengan model pembelajaran tradisional yang dengan tatap muka (face to face) di kelas.

Menurut Penulis ini sangat menarik untuk diterapkan di era new normal seperti sekarang ini. dengan kombinasi 50:50, 70:30 atau 60:40 antara tatap muka dengan daring. sekolah dapat membuat kebijakan sendiri untuk mengatur jadwal antara pertemuan online dengan pertemuan offline. sebab secara umum pendekatan blended learning adalah menggabungkan antara pembelajaran online dengan pembelajaran offline di kelas.

Guru dapat menggunakan metode tatap muka pada pertemuan pertama dimana biasanya guru dengan siswa membahas tentang kontrak pembelajaran selama satu semester sesuai dengan mata pelajaran yang diampu oleh masing-masing guru. dalam pertemuan tersebut ada baiknya guru menyampaikan langkah teknis kapan waktu pembelajaran face to face di kelas dan kapan pembelajaran dengan melalui media online termasuk terkait dengan evaluasi pembelajaran yang nanti akan digunakan dalam proses KBM.

Dalam pembelajaran online, guru dapat memanfaatkan berbagai media yang tersedia di internet. seiring berkembangnya teknologi informasi di era industri 4.0 seperti sekarang ini, berbagai kelas maya banyak sekali bertebaran. guru dapat memilih dan menggunakannya sebagai modal interaksi pembelajaran dengan siswa. e-learning atau learning management system (LMS) merupakan salah satu fasilitas yang dapat digunakan oleh guru dalam mengatur pembelajaran secara online. misalnya dengan google clas room, schoologya, moodle,mahara,ruang guru,rumah belajar, jateng pintar atau edmodo.

Adapun media pertemuan secara online atau face to face online, guru dapat menggunakan google meeting, zoom, teleconference, lark dan lain sebagainya. di era social networking seperti sekarang ini, tersedia banyak sekali media tatap muka secara online, dan ini dapat dimanfaatkan oleh guru untuk kegiatan belajar mengajar daring, khususnya di era new normal seperti sekarang ini.

Disamping secara online, blended learning juga mengkombinasikan dengan tradisional learning, dimana kegiatan belajar mengajar dilakukan secara offline dengan tatap muka secara langsung di kelas antara guru dan siswa. teknik offline dapat digunakan dalam pembelajaran dengan pendekatan blended learning guna memperkuat dan memperjelas materi yang disampaikan secara online, termasuk juga evaluasi pembelajaran.

Sebagai referensi berikut ini penulis sertakan ebook tentang blended learning yang ditulis oleh Thorne, “Blended Leraning: How to integrate online and traditional leraning”. silakan Download di Link berikut : https://s.id/lu8ld .

Bersambung dulu akh…mau ngopi…