
Kalau bicara tentang segitiga, aku ingatnya bogis poci, salah satu makanan tradisional yang sekarang mulai jarang ditemukan, padahal enak lho. Dengan bahan tepung terigu plus enten-enten alias gula jawa campur parudan klapa yang super nylekaming rasanya. Kalau dihubungkan dengan materi P5 yang sedang saya ampu sekarang, bogis poci merupakan bagian dari kearifan lokal, yang mestinya dipertahankan sebagai salah satu budaya Indonesia. Secara filosofis bogis poci juga memiliki makna yang dalam, saya pernah diceritain sama simbah tapi lupa alurnya.
Bergeser sedikit ke dunia lain, tahun 2004 waktu pertama kali mengikuti tes seleksi beasiswa Djarum di hotel dinasti purwokerto jl.dokter angka dengan beberapa teman yang saya lupa namanya satu persatu, kecuali Wahidin, teman saya dari Banjar kalau enggak salah yang Sudah lama menjadi ASN. apa yang menarik? Tidak ada sebenarnya bagi yang tidak tertarik. Ada satu sesi ketika saya dan beberapa teman disuruh untuk menggambar suatu bentuk yang paling disukai, waktu itu aku pilih segitiga,enggak tahu kenapa, gak ada bayangan sama sekali.temanku sumarsih pilih persegi panjang, temanku yang lain ada yang pilih lingkaran, jajaran genjang dan lain sebagainya. dan ternyata masing-masing gambar yang saya pilih, mewakili kepribadian masing-masing, ada makna filosofis di balik bentuk yang kita gambar, dan aku dengan bentuk segitiga nya, silakan cari tahu sendiri makna filosofis segitiga. Hehe hehehe…cape dech.
Oke dech, kalo begitu…..
Saat ini, saya kembali dengan beberapa teman baruku, sedang asyik-asyiknya mengikuti program pendidikan calon guru penggerak alias CGP, masih calon lho ya. Bertemu Dengan salah satu teori, boleh disebut sebagai bagian dari teori reaolusi konflik enggak yah?yaitu tentang segitiga restitusi. Biasanya sriwing punya sriwing kalau ngomongin restitusi, kaitanya Dengan hukum meng hukum. Kali ini segitiga restitusi dalam dunia pendidikan. Saya atau aku juga baru tahu dan ketemu dengan materi macam ini. Menyelesaikan sebuah masalah dengan bijaksana tanpa menyudutkan salah satu pihak. Kalau dalam lingkungan pendidikan Berarti antara guru dan murid.
Dalam beberapa teori ada tiga langkah dalam penerapan segitiga restitusi antara lain:
1. Menstabilkan identitas
2. Validasi tindakan salah
3. Menanyakan sebuah keyakinan kelas
Menarik untuk dibahas, sebab selama ini, sebagai guru terkadang kita sangat mudah sekali untuk momvonis siswa salah, tanpa mau melihat apa dan mengapa sebuah tindakan dilakukan. Padahal sejatinya setiap tindakan atau perilaku mempunyai sebuah tujuan tertentu. Nah dalam segitiga restitusi ini, kita sebagai guru fi harapkan mampu menerapkannya di sekolah. Sesuai dengan alur tindakan yang tawarkan oleh segitiga restitusi di atas.
Seorang guru ketika menghadapi persoalan murid, maka seyogyanya untuk menstabilkan dulu tindakan yang telah dilakukan murid, dengan melihat apa yang melatarbelakangi dan mengapa itu terjadi. Menstabilkan identitas penting untuk dilakukan guna memahami secara jelas duduk persoalan yang terjadi dalam diri murid di sekolah. Enggak gampang memang Co, perlu belajar,belajar dan belajar.
Pada proses menstabilkan identitas seorang guru harus dapat menggali informasi latar belakang tindakan yang dilakukan oleh seorang murid. Dalam teori motivasi tindakan, bahwa setiap tindakan memiliki motiv tersendiri. Dan biasanya terkait dengan kebutuhan dasar manusia. Entah butuh kasih sayang,butuh pengakuan,butuh kebebasan, butuh rasa senang dan lain sebagainya. Yang perlu dugaris bawahi adalah bagaimana tindakan murid apa pun motivasinya agar tidak menimbulkan kurugian bagi orang lain.
Jika proses menstabilkan identitas telah terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalah validasi tindakan salah. Dimana guru memberikan paparan dan gambaran serta penrnyataan bahwa tindakan yang dilakukan oleh murid adalah tidak tepat dan melanggar kebajikan universal di lingkungan sekolah yang berimbas merugikan diri sendiri dan orang lain.
Validasi tindakan harus dilakukan dengan halus. Artinya guru memvalidasi findakan dengan bijaksana adil dan bertanggung jawab. Tanpa menyinggung dan menyakiti perasaan murid.
And next
Langkah terahir dari segitiga restitusi adalah menanyakan keyakinan kelas yang sudah dibuat bersama, antara guru dan murid di sekolah. Keyakinan ini merupakan kesepakatan yang berlaku dalam kelas. Yang harus ditaati dan dipatuhi oleh semua warga kelas atau warga sekolah. Keyakinan ini mencakup kebijakan universal. Guru menanyakan keyakinan kelas apa yang telah dilanggar oleh murid?. Tujuan menanyakan keyakinan kelas adalah untuk menyadarkan kembali dan mengajak kembali murid ke jalan yang benar sesuai dengan keyakinan kelas yang telah disepakati bersama.