Idhotun Nasyi’in (عظة الناشئين) adalah salah satu buku penting yang berisi tentang pendidikan, akhlak dan kemasyarakatan. buku ini ditulis oleh seorang Ulama terkenal dari Beirut Libanon yaitu Syeh Musthafa Al-Ghulayaini. nama lengkapnya adalah Musthafa bin Muhammad bin Salim bin Musthafa Al-Ghulayaini, dilahirkan di Beirut pada tahun 1303 H bertepatan dengan 1886 M. Beliau bukan hanya terkenal sebagai Ulama, melainkan juga sebagai sastrawan arab, jurnalis, alih bahasa, orator dan politikus.
Syeh Musthafa Al-Ghulayaini merupakan murid dari Syeh Muhammad Abduh dan Syeh Jamuludin Al-Afghany. Beliau sempat hijrah ke Mesir untuk belajar di Universitas Al-Azhar, menimba ilmu dari ulama-ulama terkenal di mesir. sampai kemudian Beliau kembali ke Beirut dan menetap di Jami Al-umry. pada tahun 1902 M Beliau mendirikan majalah Al-Nibras, kemudian pada tahun 1910 M Al-Ghulayani mendedikasikan dirinya sebagai pengajar bahasa dan sastra arab di Nazarah Al-Ma’arif Beirut. Al-Ghulayaini wafat pada tanggal 17 Februari 1944 M karena serangan penyakit, Beliau dimakamkan di Jabanah Al-Basyurah Beirut.
Buku Idhatun Nasyi’in merupakan salah satu tulisan Beliau yang berisi tentang nasihat-nasihat hidup khususnya bagi generasi muda. buku setebal 192 halaman ini terdiri dari 43 pokok pembahasan. buku ini sangat penting untuk dikaji sebab berisi nasihat-nasihat yang baik. dalam banyak hal buku ini sangat cocok sebagai bahan referensi dalam rangka menggalakan pendidikan karakter di Indonesia. nilai-nilai seperti jujur, kerja keras, tanggung jawab, visioner, disiplin,kerja sama, adil, peduli dan nasionalisme dibahas dengan menarik dalam buku ini.
Salah satu bagian pembahasan yang menarik bagi penulis adalah pembahasan tentang nasionalisme (الوطنية), tema ini sangat penting untuk ditanamkan dalam diri generasi muda kita saat ini, ditengah mewabahnya arus globalisasi. ini menjadi penting untuk membekali generasi muda untuk cinta tanah airnya. mempertahankan budaya dan jati diri bangsa. Nasionalisme yang sejati adalah kecintaan berusaha untuk kebaikan negara dan bekerja demi kepentingannya, sedangkan seorang nasionalis tulen adalah orang yang rela mati demi tegaknya negara dan rela sakit demi kebaikan rakyatnya.
Kelebihan buku ini adalah bahasanya yang sangat mudah dan simpel untuk difahami, bagi pembaca yang biasa ini sangat mudah untuk difahami. Bagi yang tidak menguasai bahasa arab,khususnya pembaca dari indonesia, sudah ada versi terjemah dalam bahasa indonesia.
Sebagai bahan referensi berikut penulis sertakan link download buku tersebut: