
Tadi siang, di group WA guru agak ramai menyebut istilah daring, wah kelihatanya sedikit keren, sayangnya apa itu kelas daring belum sepenuhnya difahami oleh semua guru, apalagi bagi mereka yang baru mengenal dunia internet atau lebih parah lagi baru mengenal komputer khususnya aplikasi perkantoran semacam microsoft office, sudah kebayang dech, bagaimana mengartikan kelas daring.
Istilah kelas daring atau lebih lengkapnya sistem pembelajaran daring baru ngetren setelah mewabahnya covid-19. Mendikbud Nadiem Makarim melalui Surat Edaran Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 memberikan instruksi untuk melakukan Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.
Bagi orang yang baru saja berkenalan dengan dunia maya khususnya kelas pembelajaran online, sistem pembelajaran daring diartikan sangat sempit sekali misalnya belajar dengan aplikasi zoom,google clas room, office 365 atau yang lagi ngetren sekarang seperti ruang guru. enggak salah sih, hanya saja terlalu sempit untuk sekedar memberi makna pada sistem pembelajaran online.
Secara sederhana semua pembelajaran yang dilakukan dengan melalui media internet maka bisa dikategorikan sebagai pembelajaran online atau daring. mengapa demikian???sebab media utama pembelajaran online atau daring adalah internet. sekali lagi internet. jika skalanya kecil boleh lah pake intranet. Oleh karena itu menurut Menristek lama Moh Natsir, mode daring diperlukan koneksi internet yang memadai. tujuan utamanya agar pembelajaran dapat diakses dengan mudah kapan pun dan dimana pun.
Ada pun dalam pelaksanaanya mau menggunakan aplikasi model apa saja bebas yang terpenting adalah koneksi dengan internetnya, sekali lagi koenksi dengan internetnya. mau menggunakan media sosial semacam facebook,twutter,WA,Instagram,telegram dan lain sebagainya ya boleh-boleh saja, guru tinggal mengatur saja jadwal,materi,metode dan absensinya. atau misalanya mau menggunakan model semacam ruang guru, google class room,office 365, mahara atau jateng pintar ya boleh-boleh saja, yang terpenting adalah dilakukan dengan media internet. sedangkan strategi dan metodenya bisa diatur oleh guru.
Selain melibatkan pihak ketiga seperti ruang guru, jateng pintar dan yang lainnya, sebenarnya guru juga bisa membuat sendiri website pembelajaran secara online. baik dengan berbayar atau gratis. untuk model berbayar guru dapat menyewa domain dan hosting pada penyedia jasa tertentu seperti mysch.id, dapur hosting,cafe bisnis,rumahweb,jagoan hosting, pestahosting dan lain sebagainya, yang banyak bertebaran diinternet. ada pun templatenya guru dapat merancang dan mengaturnya sendiri, mau dibuat seperi jateng pintar atau ruang guru boleh-boleh saja.
Sedangkan mode gratis, guru dapat menggunakan layanan gratisan seperti yang disediakan oleh wordPress,blogspot,blogsome,gurusiana atau co.cc yang berbasis CMS atau content management system. atau bisa juga menggunakan LMS (Learning management system) seperti moodle atau mahara. yang menarik dari CMS dan LMS adalah berbasis open source, tahukan apa itu open source???, kalau belum tahu silakan browsing saja.
Kedepannnya, sistem pembelajaran online dapat digunakan sebagai alternatif model dan startegi pembelajaran, tidak hanya ketika terjadi wabah virus seperti sekarang ini. bahkan lembaga pendidikan nantinya akan dituntut untuk mempu memanfaatkan dan berinovasi dengan model online tersebut. mengingat di era industri 4.0 seperti sekarang ini, kita dapat mengakses sistem pembelajaran dari negara mana saja. asalkan ada koneksi internet.
Nah, jadi sedikit paham kan apa itu kelas daring, so mari kita sukseskan sistem pembelajaran online ini, semoga bisa mempermudah kita dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. berakrab-akrablah dengan dunia maya.
Bersambung dulu yah….udah Subuh tuh…