Kita ini Destruktif atau Konstruktif ?

Beberapa waktu yang lalu, aku sempat dikagetkan dengan tindakan penghancuran ponsel siswa atau santri di sebuah lembaga pendidikan. para pejabat yang berwenang dengan bangganya menghancurkan ponsel satu persatu dengan martil. waw sepertinya keren yah.

Di sekolah, dimana aku mengajar juga ada larangan untuk membawa hp atau ponsel ke sekolah. dengan berbagai alasan ini dan itu. sebenarnya aku sih cuek-cuek saja, mau dilarang mau diperbolehkan itu bukan urusan guru bantu kelas kroco macam aku ini. no problem lah bahasa sono nya.

Saat melihat tayangan berisi pengahancuran ponsel dengan martil, tiba-tiba tanganku kok gatel yah, gatel pengin nulis sesuatu, sepertinya ada sesuatu yang mengganjal dalam pikiranku. ingin cepat-cepat dikeluarkan lewat sebuah tulisan singkat. semoga saja bisa menjadi bahan buat teman ngopi. hehehe.

Dalam benakku bertanya-tanya, mengapa harus dilarang membawa hp ke sekolah???. mengapa harus dihancurkan hp nya kalau ketahuan membawanya ke sekolah??…..

Mungkin ini adalah pertanyaan bodoh, yang tidak perlu dijawab, apalagi yang nanya cuma guru kelas kroco semacam aku ini. hehe ketawa dong jangan spaneng gitu,tar urat lehernya putus lho.

Aku sendiri sebenarnya kurang setuju dengan cara seperti itu apalagi sampai mengahncurkannya, ya mungkin tujuannya baik agar siswa tidak kecanduan atau terkontaminasi dengan virus-virus dari ponsel hehe. apa tidak ada cara yang lainnya????, yang lebih bijaksana gitu??atau hanya itu yang lebih bijaksana?. ok lah jika memang jawabanya “na’am”. itu hak lembaga yang bersangkutan.

Dalam banyak hal terkadang dilematis. satu sisi siswa dilarang membawa hp ke sekolah, satu sisi nya guru dengan santainya membawa hp, berselfi-selfi ria, ngajar sambil mainan hp atau kadang-kadang anak dikasih tugas suruh mencatat, sementara sang guru asyik dengan ponselnya. hehe kayaknya gimana gitu terasa kurang pas, itu sih menurutku lho. kalau menurut sampean gak masalah, ya terserah aja.

Ini seperti sebuah peringatan “siswa dilarang merokok”, eh tau-taunya guru lagi ngisep rokok, dibawah pohon sambil nyantai ngobrol dan ngopi. haduh cape dech. please dech. meski pun aku yakin sih tidak semuanya begitu.

Menurutku sih, bagaimana kalau kita manfaatkan saja hp atau ponsel tersebut sebagai media pembelajaran. ya kaya yang lagi ramai misalnya ruang guru gitu. bisa kah sekolah mendukung pemanfaatan hp sebagai sarana belajar, seperti komputer misalnya.

Aku yakin bisa, semua guru dan semua sekolah aku yakin faham dan bisa memanfaatkan teknologi informasi melalui sebuah hp atau ponsel. apalagi belakangan ini ponsel bisa dijadikan sarana buat ujian sekolah. kan lebih enak, dari pada harus dilarang apa lagi dipalu.

Beberapa fasilitas diandroid juga misalnya sudah banyak yang mendukung untuk kegiatan belajar mengajar. misalnya di play store banyak sekali aplikasi-aplikasi yang bisa kita manfaatkan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. terkadang tidak mempertimbangkan hal tersebut.

Bisa juga, sekolah buat ekstra seputar ponsel, reparasi,pemanfaatan aplikasi atau bisa juga coding. aku pikir ini lebih menarik. apalagi saat ini ponsel itu sudah menjadi hal yang umum. bukan barang mewah apalagi barang yang tabu.

atau bisa juga sekolah mengadakan ekstra bisnis on line yang bisa dijalankan lewat hp. itung-itung ngajarin siswa berbisnis, mandiri. kaya bukalapak, shoopee, jd.id dan lain sebagainya, agar kelak setelah lulus tidak ngantri melamar kerja kesana kemari. ditambah misalnya no skill dibidang teknologi informasi. bisa ketinggalan kereta (kata bu Munikha).

So, yuk kita manfaatkan ponsel sebagai sarana untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh kok dibanding madorotnya jika kita sebagai guru pandai-pandai mengelolanya. ahir kata mari kita menjadi insan yang konstruktif, kreatif dan inovatif. salam NKRI harga mati. love you all.