
Minggu, 15 Maret 2020, secara tiba-tiba aku mendapat informasi bahwa sekolah diliburkan sampai tanggal 29 Maret 2020. Infonya sangat mendadak. Ada apa rupanya? Owh ternyata ada kabar duka, serangan virus corona atau covid 19 yang kemarin ramai di Wuhan China ternyata sudah merambah ke belahan dunia, tak terkecuali di negara kita tercinta,Indonesia.
HampIr semua media memberitakan ini. Banyak opini dan spekulasi bermunculan ditengah mewabahnya covid 19. Orang-orang mulai panik berita dimedia masa yang begitu mengerikan membuat kita kalangkabut. Ada apa sebenarnya dunia ini? .
Semua Negara berusaha sekuat tenaga untuk menaklukan serangan wabah corona yang sangat mematikan ini. Sekolah-sekolah, tempat ibadah, pabrik, acara-acara yang mengundang masa ditutup,ditunda bahkan dibatalkan. Dunia terasa mencekam. Aktivitas Dunia mendadak terhenti dalam jangka waktu yang tidak bisa ditentukan.
Istirahat alam semesta, seolah-olah alam semseta memberikan kode untuk istirahat sejenak dari kebisingan aktivitas manusia. alam semesta memberikan kode agar manusia menjaga keseimbangan habitatnya. sebab sejati alam semesta adalah jembatan emas menuju Tuhan, seperti yang diungkapkan oleh K.H Ibnu Hajar dalam Eko Sufismenya Suwito Ns. manusia yang sudah terlena dengan gemerlap dunia, disadarkan dengan hadirnya wabah kasat mata yang luar biasa dasyat.
Kesibukan dunia metropolis yang tak pernah mati, telah merubah keseimbangan alam semesta. manusia diajak untuk kembali ke fitrahnya menjadi khalifah di muka bumi, menjaga dan merawat alam semesta. setidaknya wabah covid 19 mengajak manusia untuk istirahat sejenak dari kesibukannya dan membiarkan alam semesta untuk bernafas dan menata kembali keseimbangan yang ada.
Biarkan alam semseta untuk bermeditasi, dan kembalilah manusia kepada kodratnya untuk menjaga dan merawat alam semesta, dimulai dari hal kecil untuk mencuci tangan dari segala kotoran. secara dhohiri mencuci tangan untuk membersihkan dari segala kotoran dan penyakit yang menempel di tangan manusia, mungkin bisa dikatakan segala penyakit berawal dari tangan-tangan yang kotor. masuk ke dalam mulut sampai ke perut dan menjadi penyakit.
Secara ukhrowi hal kecil berupa mencuci tangan, dimaknai sebagai anjuran manusia untuk menjaga tangannya dari keserahan merusak dan ekplotasi alam semesta. bukankah jauh-jauh sebelumnya Tuhan telah memberikan peringatan melalui ayat Qauliyahnya bahwa kerusakan dimuka bumi ini akibat ulah tangan manusia?. manusia harus ingat itu.
Teringat pesan Syeh Ali Jaber, menghadapi wabah dasyat ini kita tidak hanya butuh solusi bumi, tapi kita juga butuh solusi langit. solusi bumi artinya sebagai umat beragama dalam menghadapi wabah covid 19 tidak bisa hanya mengandalkan ikhtiar manusia saja, perlu diingat secanggih dan sehebat apa pun manusia, ia akan selalu berhadapan dengan kekurangan, ketidakmampuan dan ketidakberdayaan. manusia membutuhkan solusi langit, menusia membutuhkan bantuan tangan-tangan gaib Sang Maha Pencipta. manusia membutuhkan pendekatan kepada Tuhan baik melalui jalan deduksi mau pun lewat jalan induksi. kata Bill Gates, diperlukan pendekatan spritual dalam menghadapi wabah global ini. dengan kata lain campurtangan Tuhan dalam hal ini sangat dibutuhkan.
Ahirnya, perlu kita renungkan apa yang disampaikan oleh Buya Syafi’i Ma’arif, mari kita lumpuhkan kesombongan dan pongah diri. manusia harus kembali kepada fitroh, mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta. buang segala kesombongan dan keangkuhan kita. Bukankah Allah SWT sudah memeringatkan kita untuk tidak sombong berjalan di muka bumi ini??? camkan dan renungkanlah!.
Wallaahu A’lam….