Menjelang Penghujung Ramadhan (6)

Malam semakin larut, binatang malam mulai asyik berdendang, iramanya mendayu-dayu. mewarnai malam beserta ribuan bintang di angkasa. ada kedamaian tersendiri. berhenti sejenak dari deru bising aktivitas manusia. di televisi aku menyaksikan orang-orang pintar sedang asyik berdebat, live di sebuah stasiun TV Swasta. beradu argumen, saling menyerang, saling bertahan. seperti tak ada yang mau mengalah. tapi iramanya tak semerdu binatang malam.

Waktu menunjukan pukul setengah sebelas malam, aku nyaris tak bisa membedakan antara AM dan PM. binatang-binantang malam semakin asyik berdendang, sementara orang-orang pintar mulai kehabisan energi mungkin butuh kopi. ah aku pikir banyak orang pintar tapi tak mampu mengubah keadaan negeri ini. mungkin karena terlalu sibuk berdebat atau mengejar karir. ah sudah lah lupakan saja, namanya juga hidup, nikmati saja apa adanya, apalagi buat orang-orang bodoh macam aku.

Tiba-tiba aku teringat, celotehan konyol sponge bob dalam serial kartunnya bersama patrik si bintang laut. “bersama kekuatan ada tanggung jawab” begitu ucapnya ketika mencoba menenangkan patrik yang tangan kanannya membelah dan menghancurkan apa saja yang ditemuinya. menurutku sih ini sangat luar biasa. terkadang dalam kehidupan sehari-hari banyak yang memanfaatkan kekuatan tanpa tanggung jawab. Terkadang memanfaatkan situasi,demi ambisi dan nafsu jabatan, harta dan kekuasaan.

Sebuah pesan moral sederhana, dimana kita tidak boleh menggunakan kekuatan kita tanpa tanggung jawab. Kekuatan kita bisa berupa kekuatan fisik, harta, Ilmu, kekuasaan dan lain sebagainya. Ada tanggung jawab yang harus kita perhatikan, terutama tanggung jawab moral.

Tanggung jawab moral dihadapan manusia dan Tuhan. Aku jadi teringat pesan moral Ibnu Miskawaih dalam tahdib al akhlak wa tathir al a’raq bahwa setiap keilmuan mengemban misi akhlak tersendiri. Ilmu adalah salah satu sumber kekuatan manusia. Sebab segala sesuatu ada ilmunya, dan tidak pernah lepas dari itu. Artinya ketika kekuatan itu dibangun melalui ilmu, maka tanggung jawab moral harus diutamakan. Bagaimana menggunakan kekuatan sebaik mungkin demi kemaslahatan bersama.

Kekuatan yang kita miliki, seyogyanya tidak membuat kita sombong, angkuh dan congkak. Sebab tidak ada yang berhak untuk sombong di alam semesta ini kecuali Tuhan Sang Maha Pencipta. Semua kekuatan manusia ada batasnya. Hanya Tuhan yang tak terbatas. Bukankah dalam Al-Qur’an kita dilarang untuk sombong berjalan di muka bumi ini??.

wallahu a’lam.