Menulis dengan Cinta

Berapa kali saja aku posting tentang kiat menulis, bukan untuk siapa-siapa sih,hanya untukku saja, sekedar untuk terus membangkitkan gairahku dalam menulis. Sebab kalau mengikuti hasratku inginnya satu hari satu tulisan minimal, tapi apa daya kadang rasa malas terus menghantui. Guna mengusir rasa malas dan membangkitkan gairah itu lah aku tuangkan sebuah tulisan tentang menulis. Uft mbundet yah.

Menulis itu memang tak segampang membaca,meski pun kadang membaca juga susah apalagi kalau lagi sibuk ini itu, jadi lupa membaca apalagi menulis. Menuangkan sebuah ide dan gagasan dalam sebuah tulisan memang bukan perkara mudah, perlu kerja keras untuk menatanya agar menjadi paragraph yang renyah,gurih dan enak dibaca.

Sepertinya perlu ada sentuhan cinta, yah cinta. Perlu ada campurtangan cinta untuk merangkai sebuah tulisan yang renyah,gurih,lezat, bergizi dan enak dinikmati. Sekali lagi cinta,ya cinta. Cinta dalam banyak hal memang bisa melahirkan sesuatu yang sangat luar biasa. Tak terkecuali juga pada sebuah tulisan. Tulisan yang dikemas dengan bunga-bunga cinta, semerbaknya akan tercium dan merasuk kedalam bilik jiwa pembacanya.

Bagaimana menghadirkan tulisan dengan aroma cinta, tentunya bergantung siapa penulisnya. Kalau aku sih yes aja, menulis dengan penuh cinta artinya meluangkan sepenuh jiwa raga untuk merangkai kata. Sekali lagi ini bukan perkara mudah, akan tetapi jika kita sudah terbiasa maka akan menghadirkan kerinduan-kerinduan tersendiri saat jari jemari kita lama tak bersentuhan dengan barisan huruf dan angka semacam Qwerty.

Ahirnya, mungkin menjadikan menulis sebagai sebuah hobbi, tentang apa saja yang ada di alam semesta ini, akan menumbuhkan benih-benih cinta dalam setiap tulisan kita. Disamping semangat belajar,belajar dan belajar yang terus menyala dan berkobar sepanjang hayat.

Wallahu a’lam…