Pembelajaran Bahasa Arab sinkron dan asinkron : Implementasi model blended learning

Blended learning salah satu model pembelajaran yang sedang naik daun akibat pandemi covid -19 saat ini. Belnded learning menyuguhkan sebuah solusi pembelajaran di era new normal, dimana blended learning menyuguhkan model pembelajaran gabungan antara tatap muka atau model tradisional dengan model pembelajaran online atau daring. model pembelajaran tatap muka memungkinkan siswa bertatap muka secara langsung dalam kelas dengan guru atau instrukturnya, sedangkan model berani, tatap muka dilakukan secara online.

Terkait dengan keberanian dalam pembelajaran bahasa Arab mengikuti model blended learning, ada dua cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan dan menggunakan asinkron. Pembelajaran bahasa arab secara berani dengan sinkron adalah model pembelajaran bahasa arab dengan tatap muka secara langsung antara guru dan siswa melalui media internet. guru dapat menggunakan microsoft team meeting, google meet, zoom, lark, teleconference dan lain sebagainya. pada pembelajaran yang berani sinkron ini guru dapat secara langsung dikompensasikan dengan siswanya meski terpisah oleh jarak. Dalam pembelajaran bahasa arab hampir semua materi dapat disampaikan dengan menggunakan daring sinkron.

Kelebihan model pembelajaran bahasa arab secara sinkron adalah guru dapat mengontrol langsung siswa melalui tatap muka di layar komputer. guru dapat sekaligus mengabsen kehadiran siswa melalui layar monitor. sehingga kemungkinan besar untuk mengikuti pembelajaran akan secara langsung dapat terpantau oleh guru. Guru juga dapat membuat aturan untuk mengaktifkan kamera web agar benar-benar dapat mengetahui keberadaan dan aktivitas siswa pada saat kegiatan belajar mengajar secara aktif. 

Sementara model pembelajaran bahasa arab dengan asinkron, memungkinkan guru untuk memberikan materi kepada sisiwa dengan cara tidak langsung bertatap muka secara online. melainkan guru menyediakan materi tertentu yang telah dirancang sebelumnya dengan menggunakan aplikasi yang telah disiapkan. dalam pembelajaran bahasa arab guru dapat menggunakan microsoft team, google class room, moodle, mahara, schoologya, rumah belajar, jateng pintar dan lain sebagainya. guru dapat juga menggunakan situs web pribadi atau media sosialnya untuk menyediakan materi yang dapat diakses oleh siswa. pada model asinkron guru dapat mengupload materi terlebih dahulu kemudian siswa dapat mengaksesnya pada link yang telah disediakan oleh guru.

kelemahan model asinkron, guru tidak dapat menyelesaikan secara langsung siswa dalam proses kbm berani. Guru hanya mungkin dapat mengabsennya dengan kolom komentar atau dengan bantuan google form atau microsoft form.

Sedangkan kelebihan model asinkron, baik guru mau pun siswa dapat secara bebas kapan saja melakukan kbm daring.

Terlepas dari kelebihan dan kekurangan model sinkron dan asinkron. Yang terpenting adalah bagaimana materi bisa tersampaikan dan difahami dengan mudah oleh siswa. Maka kreatifitas guru dalam menyediakan dan menyampaikan materi sangat menentukan.

Bersambung …..