Pembelajaran Menyimak Intensif (Istima): sebuah rangkuman modul

Pengertian menyimak

Menurut Tarigan (1985:19) menyimak merupakan proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian dan pemahaman untuk memperoleh informasi yang disampaikan secara lisan dan dapat memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan tersebut. Menurut Yagang (1993:16) menyimak merupakan kemampuan untuk mengidientifikasi dan memahami apa yang dibicarakan orang lain.

Ada empat aspek dalam menyimak antara lain:

  1. Pemahaman aksen pembicara
  2. Pemahaman ejaan
  3. Pemahaman tata Bahasa Arab
  4. Pemahaman kosakata serta makna nya

Proses menyimak membutuhkan kesiapan mental untuk dapat menangkap keempat aspek tersebut. Menyimak juga merupakan proses yang dinamis yang menggunakan informasi dari penutur, menyimak, setting dan interaksi untuk membentuk makna (Nurhidayati, 2018).

Macam-macam menyimak , antara lain:

  1. Menyimak Intensif

Menyimak intensif adalah menyimak yang dilakukan untuk memahami makna yang dikehendaki. Menyimak intensif merupakan menyimak pemahaman, memerlukan tingkat konsentrasi pemikiran dan perasaan yang tinggi, memahami bahasa dan struktur polanya serta mampu untuk memproduksi materi yang disimak (Nurhidayati, 2018).

Menyimak intensif merupakan kegiatan keterampilan berbahasa untuk memahami wacana lisan yang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  1. Mendapatkan pemahaman yang lebih rinci tentang beberapa segmen teks
  2. Menyalin segmen tertentu dalam teks
  3. Menebak arti kata atau frase dari konteks
  4. Mencermati dan menjelaskan struktur tata bahasa tertentu dalam teks.
  5. Menyimak Konsentratif (a study type listening)

Menyimak konsentratif merupakan salah satu kegiatan menyimak yang membutuhkan konsentrasi penuh terhadap apa yang disimaknya, tujuannya supaya dapat menangkap hal-hal tersebut baik dalam bentuk informasi mau pun dalam bentuk lain, tumpuan ke arah itu tidak menyimpang dari isi atau ide pokok yang sebenarnya. Kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam menyimak konsentratif adalah sebagai berikut:

  1. Menyimak untuk mengikuti petunjuk-petunjuk
  2. Menyimak demi satu maksud tertentu untuk memperoleh butir-butir informasi tertentu
  3. Minyimak urutan ide-ide
  4. Menyimak fakta-fakta

Jadi, Menyimak konsentratif adalah kegiatan memahami makna dan pola tarkib teks lisan supaya dapat menangkap hal-hal tersebut baik dalam bentuk informasi maupun dalam bentuk lain,

  1. Menyimak kritis

Menyimak kriritis/analitis adalah menyimak untuk mengevaluasi dan menetapkan apa yang disimaknya. Menyimak jenis ini memiliki tujuan untuk mengkritik atau mengevaluasi. Dalam prosesnya maka mengharuskan penyimak pertama kali mamahami kemudian mengevaluasi pesan yang diterima. Menyimak kritis tidak hanya cukup dengan memahami apa yang disimaknya melainkan juga mengevaluasi dan memberikan kritik atau penilaian terhadap pesan yang disimak.

  1. Menyimak apresiatif

Menyimak apresiatif adalah menyimak untuk memperoleh informasi dan memperoleh kesenangan serta hiburan, seperti menyimak cerita,lagu,puisi, darama dan film.  Dalam pelajaran bahasa menyimak apresiatif ini bisa digunakan untuk melatih penyimak dalam mereaksi prosa atau puisi, menunjukkan kesenangan terhadap persajakam dalam puisi, kepekaan imajinasi, dan kepekaan suasana (Syafi’ie, 1999: 46). Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan menyimak apresiatif antara lain:

  1. memperdengarkan cerita atau memutar CD yang berisi cerita, mengenalkan kosakata serta pola kalimat yang digunakan, membuat penyimak mampu memahami cerita yang terlalu sulit untukdisimak oleh mereka sendiri,
  2. Menyimak secara berulang-ulang. Pengulangan dapat membantu penyimak melakukan kontrol terhadap bagian-bagian tertentu dari cerita, dan mensintesis bagian-bagian cerita kedalam keseluruhan cerita secara lebih baik (Nurhidayati, 2018).