Pendidikan Islam (dalam Catatan kaum Marjinal)

Formulasi konsep pendidikan Islam dan pendidikan Agama Islam di sekolah tidak bisa dilepaskan dari sumber pokok ajaran Islam yaitu Al-Qur’an dan As-sunnah karena kedua sumber tersebut merupakan pedoman otentik dalam penggalian khazanah keilmuan Islam. Dengan berpijak kepada dua sumber di atas akan diperoleh pemahaman yang jelas tentang definisi pedidikan Islam dan pendidikan agama Islam di sekolah.

Menurut kamus Bahasa Indonesia sendiri kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya. Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya.

Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 tentang sistem pendidikan nasional, yang dimaksud dengan pendidikan adalah sebagai berikut: 

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”

Pendidikan dapat dipahami dari tiga pendekatan.

Pertama, pendekatan luas. Dalam pendekatan pengertian yang luas pendidikan yaitu hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu.

Kedua, Pendidikan dalam arti sempit. Dalam pengertian yang sempit pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah kepada peserta didik.

Ketiga, pendidikan dalam arti luas terbatas adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan pelatihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk menyiapkan peserta didik dalam memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.

Dari tiga pendekatan dalam memahami pendidikan tersebut,dapat diperoleh gambaran yang lebih komprehensif dalam memahami pendidikan. Pendidikan itu tidak terbatas dan memiliki ruang lingkup luas, seluas hidup itu sendiri. Dalam pengertian luas pendidikan adalah usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat.

Pendidikan dalam wacana keIslaman lebih populer dengan istilah, tarbiyah, ta’lim, ta’dib, riyadhah, irsyad dan tadris. Pada dasarnya, dalam beberapa buku pendidikan Islam, semua istilah itu digunakan secara bergantian dalam mewakili peristilahan pendidikan Islam. Semua istilah ini dijadikan para pakar pendidikan Islam untuk mewakili istilah pendidikan Islam.

Dalam Al-Quran tidak ditemukan kata tarbiyah, namun ditemukan istilah lain yang memiliki kesamaan makna dan seakar dengan kata tarbiyah, yaitu al rabb, rabbayani, murabbiy, yurbiy dan rabbaniy. Sedangkan dalam hadist hanya ditemukan kata rabbaniy. Berikut ini merupakan istilah yang populer dipakai dalam pendidikan Islam dalam wacana keislaman populer.

Menurut Atiyah Al-Abrasyi memberikan pengertian bahwa tarbiyah adalah mempersiapkan manusia agar hidup dengan sempurna dan meraih kebahagian, mencintai tanah air, sehat jasmani, berahlakul karimah, cerdas dalam segala bidang, dapat berguna bagi dirinya dan masyarakat dan sopan santun dalam bertutur kata. Sedangkan ta’lim menurut Rasyid Ridha merupakan proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan dalam jiwa seseorang tanpa ada batas.

Hasan Langgulung yang dikutip oleh Dindin Jamalludin mengartikan pendidikan dalam sudut pandang Individu adalah menggarap kekeyaan yang terdapat pada setiap individu agar dapat dinikmati oleh individu itu dan masyarakat serta mengantarkan anak menjadi mandiri.

Setidaknya ada dua kata kunci dalam pemamparan Hasan Langgulung, yaitu kekayaan individu dan kemandirian. Dalam artian bahwa kekayaan dalam diri sesorang merupakan potensi yang dapat dibangun untuk menjadi pribadi-pribadi yang mandiri dalam menjalani proses kehidupan. Hal ini tentunya hanya bisa dilakukan dengan jalan pendidikan. Baik pendidikan dalam keluarga, sekolah mau pun lingkungan masyarakat.

Menurut Omar Muhammad At-Taumy Al-Saybany, Pendidikan Islam adalah : 

Sebagai usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan dalam alam sekitarnya melalui proses kependidikan.”

Sedangkan menurut Mustafa Al-Ghulayaini yang dimaksud dengan pendidikan adalah sebagai berikut: 

التربية هى غرس الاخلاق الفاضلة فى نفوس الناشئين , و سقيها بماء الارشاد و النصيحة , حتى تصبح ملكا من ملكات النفس, ثم تكون ثمراتها الفضيلة و الخير و حب العمل لنفع الوطن

Pendidikan merupakan penanaman akhlak yang utama ke dalam jiwa siswa, mengisinya dengan air petunjuk dan nasihat, sehingga menjadi bersih jiwanya. Buahnya adalah keutamaan, kebaikan dan giat bekerja guna menjaga tanah air.

Sementara pendidikan menurut Ibnu Miskawaih yang dikutip dalam bukunya Ahmad Fuad Ahwani adalah :

التربية هى : أدب الشريعة, و لأخد بوظائفها و شرائطها حتى يتعودها الطفل

Pendidikan Islam  menurut Abdur Rahman Nahlawi:

اَلتَّرْبِيَةُ الْاِسْلَامِيَةُ هِيَ التَّنْظِيْمُ المُنْفَسِى وَالْاءِجْتِمَاعِيُّ الَّذِي يُؤْدِيْ اِلَى اعْتِنَاقِ الْإِسْلَامِ وَتَطْبِيْقَةٍ كُلِّيًا فِي حَيَاةِ الْفَرْدِ وَالْجَمَاعَةِ1

Artinya : pendidikan Islam ialah pengaturan pribadi dan masyarakat yang karenanya dapatlah memeluk Islam secara logis dan sesuai secara keseluruhan baik dalam kehidupan individu maupun kolektif.

Menurut John Dewey, Education is all one growing, it has no end beyond it self”. Pendidikan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan proses penumbuhan, dan pendidikan tidak punya tujuan akhir dibalik dirinya.

Menurut Ahmad D Marimba, Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran tertentu. 

Disisi lain Zakiyah Darajat mendefiuniskan Pendidikan Islam sebagai pembentukan kepribadian muslim. Selanjutnya digambarkan pengertian pendidikan Islam dengan pernyataan syari’at Islam tidak akan dihayati dan diamalkan orang kalau hanya diajarkan saja, tetapi harus dididik melalui proses pendidikan.

To be Continue…………