Pesan Untuk Seorang Guru (Catatan Seorang Blacklist)

Minggu, 24 November 2019, pukul 23.13, beberapa menit menjelang pukul 00.00, 25 November 2019. mungkin ini adalah malam istimewa buat Aku dan sebagian orang yang lain. ya tepat 25 November merupakan hari Guru Nasional. mestinya semua guru tidak lupa itu. tadinya aku pun hampir lupa, hanya saja sebuah pesan WA masuk mengingatkan kalau besok upacara hari guru, seragam pdh keki lengkap.

Pikiranku melayang, agak malas-malas gimana gitu untuk menulis sebuah catatan yang mungkin saja tidak penting atau unneceserry buat orang-orang yang memang sudah hebat.

Perkenalkan namaku Jo, aku seorang guru disebuah sekolah, aku hanya seorang guru biasa yang tidak istimewa, mungkin hampir 12 tahun aku mengajar di sekolah ini. aku hanya seorang guru honorer biasa. aku memilih mengajar sebagai panggilan jiwaku. 

Menjelang 25 November, tiba-tiba aku teringat sebuah tulisan pesan singkat Prof Muhtar Buchori dalam buku yang aku sendiri lupa judulnya. guru adalah sosok yang istimewa, seorang guru harus menjadi sosok yang bisa digugu lan ditiru (bahasa jawa).

Digugu atau dalam bahasa indonesia, dipercaya, guru harus menjadi sosok yang bisa dipercaya. dipercaya baik oleh diri sendiri, atau pun orang lain. ia harus menjadi figur yang dipercaya oleh siswanya bahkan lingkungannya. segala ucapannya harus bisa dipercaya. guru bukanlah sosok yang suka berbohong, atau menyebar hoax. memang berat sekali, tapi seorang guru harus selalu belajar,belajar dan belajar untuk bisa menjadi sosok atau figur yang selalu dapat dipercaya.

Ditiru, atau dicontoh dalam bahasa indonesia. guru selain harus bisa dipercaya, dalam falsafah jawa, guru juga harus menjadi sosok yang bisa dijadikan contoh, tentunya contoh yang baik, suri tauladan yang baik. segala ucapan dan tingkah laku seorang guru harus memberikan contoh yang baik terkhusus bagi para peserta didiknya.

Berat memang tugas seorang guru, ia tidak hanya bertanggung jawab mengajar mata pelajaran yang menjadi tugasnya, akan tetapi disisi lain guru juga harus mendidik etika, akhlak,integritas dan moral anak bangsa. guru harus menjadi figur yang pantas untuk dipercaya dan pantas untuk dicontoh segala tindak tanduknya dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh sebab itulah maka profesi guru bukanlah profesi yang sembarangan. ada tanggung jawab moral yang besar dipundak seorang guru. guru harus mampu menyatukan antara keilmuan dan moralitas.

selanjutnya, pesan Prof Muhtar Bukhari, guru tidak boleh menjadi sosok yang wagu tur saru, wagu alias ora patut, tidak sesuai artinya segala tingkah lakunya melenceng dari norma-norma keguruan. atau guru juga tidak boleh terkesan menjadi sosok yang saru. tidak mengatakan hal-hal yang tidak senonoh atau tidak pantas untuk diucapkan atau dilakukan.

Guru juga tidak boleh menjadi sosok glugu turu, glugu adalah batang pohon kelapa. sedangkan turu artinya tidur. glugu turu artinya seorang guru tidak boleh pasif, guru harus aktif, kreatif dan inovatif. guru harus menjadi subjek. subjek dan agen perilaku positif dalam sekolah dan lingkungannya. guru tidak boleh seperti glugu turu yang manut saja mau diperlakukan seperti apa pun.

Guru dituntut untuk mampu merubah keadaan, dari keadaan yang kurang baik menjadi baik. lebih-lebih diera industri 4.0 ini. dengan segala kecanggihan teknologinya, guru harus menjadi sosok yang aktif,kreatif dan super inovatif. Guru adalah agen of change yang sesungguhnya. 

Pesan moral yang dalam, yang membuat aku tertunduk merenung, sambil berucap dalam lubuk hati yang terdalam ” sudahkah kita menjadi guru yang baik, guru yang memang bisa digugu dan ditiru, atau sebalinya kita hanya menjadi sosok yang wagu tur saru dan glugu turu yang jauh dari kesan kreatif apalagi inovatif”.

Ahirnya dihari guru ini, marilah kita sama-sama berniat, berusaha sambil berdoa agar mampu menjadi Guru yang baik, bagi diri sendiri, siswa dan masyarakat sekitar. demikian catatan tidak penting ini, semoga saja ada manfaatnya. waktu sudah menunjukan pukul 00.10 artinya sudah masuk hari senin, 25 November 2019. ahir kata “SELAMAT HARI GURU NASIONAL”. kepada Guru-guruku semua Lahum Al-Fatikhah…