Catatan Blacklist 12: Bersandar pada-Mu

Bersandar pada-Mu

Saat aku terkapar berdarah-darah

Orang-orang melihatku dengan sinis

Ada yang bilang aku penipu

Lalu menghujamkan belati tepat dijantungku

Ribuan kata tak mampu membuat orang-orang itu percaya.

 

Saat aku terpuruk tak berdaya

Pada titik terendah

Orang-orang tak ada yang peduli

Bahkan teman satu kosku dulu tertawa terbahak-bahak

Sambil memetik melati dan melompat-lompat girang

Dengan penuh aroma kebencian lalu sebelah sikunya menghantam ujung bahuku

Aku hanya terdiam tanpa satu pun bahasa

 

Ribuan pasang mata menatapku tajam

Saat aku coba berdiri dengan sisa-sisa tenaga dan nafas yang tersengal-sengal

Aku ingat satu nama

Aku ingat dalam hembusan nafasku

Sang pemilik ruang dan waktu yang tak pernah lelah menemaniku melangkah

Puisi tanpa makna

Puisi tanpa makna

Hanya mengeja kata sambil berharap kasih-Mu

Sambil berharap rahmat-Mu

Yang tak pernah pergi dalam keterpurukanku.

Dan aku bersandar pada-Mu.

Winduaji, 28 Oktober 2023