Ramadhan 04#: Menemukan insfirasi “Opini”

Ramadhan ke 4 1444 H,baru sempat posting, baru mendapatkan insfirasi, menulis sebuah opini bebas tanpa arah sambil mendengarkan ceramah Pak Ustadz di Mushola dari balik jendela kaca yang kayunya hampir rapuh dimakan rayap. enggak gampang sih bikin postingan apalagi yang mempunyai nilai tinggi. ya hanya sekedar mengisi pagi yang cerah ada baiknya coret-coret dalam ruang kosong ini. sambil berharap ada yang membaca dan menikmatinya sampai sakaw hahahahaha.

Sambil membuka wikipedia, ku coba browsing tentang opini,  aku bikin sebuah categori “opini” tapi tidak begitu paham apa itu opini,hanya sekedar meraba-raba saja hehe. kata Wikipedia, Pendapat atau opini adalah sebuah gagasan atau pikiran untuk menerangkan preferensi atau kecenderungan tertentu terhadap ideologi dan perspektif yang memiliki sifat tidak objektif. Pendapat merupakan tanggapan terhadap rangsangan yang disusun melalui interpretasi personal.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, yang maksud dengan opini adalah suatu pendapat, suatu pendirian atau juga suatu buah pikiran. sementara itu menurut Ahli yang tidak aku kenal nama dan keberadaanya, yang dimaksud opini adalah pendapat yang ditujukan oleh seorang penulis kepada seorang yang dituju. dari beberapa paparan tentang opini dapat ku simpulkan bahwa opini merupakan sebuah pendapat atau buah pikiran seseorang tentang sesuatu hal.

Orang pintar bilang, opini cenderung persuatif dan argumentatif. persuasif artinya, sebuah opini bersifat membujuk secara halus supaya yang diberi opini menjadi yakin dengan ide gagasan yang glontorkan oleh seorang penulis (yang tidak seperti aku ini hehe). sementara opini bersifat argumentatif, sebab di dalam opini biasasnya disertakan sebuah alasan-alasan tertentu yang menjadi bukti bahwa ide dan argumen tersebut bermakna.

Sementara dari segi penalaran sebuah opini cenderung bersifat deduktif, berisi banyak pendapat dari diri penulis itu sendiri atau dari pendapat orang lain dan pernyataakn yang disampaikan dalam sebuah opini cenderung bersifat subjektif, jadi lebih cenderung ke pendapat penulis atau pendapat orang lain yang disuguhkan oleh penulis tentunya dengan bahasa yang sifatnya mengajak. maka tidak anah dalam sebuah opini banyak berisi gagasan-gagasan penulis atau orang lain berdasarkan rekomendasi dari penulis itu sendiri. termasuk mungkin dalam beberapa tulisanku kebelakang hehe. terkadang opini juga berisi tentang komentar dan pandangan penulis tentang sesuatu yang sedang viral, yang tetunya berdasarkan sudut pandang sang penulis opini tersebut.

Kebenaran sebuah opini bergantung dari data pendukung dan kebenaran konteksnya apalagi terkadang opini juga tidak memiliki narasumber tertentu hanya semata-mata berdasarkan pada pandangan dan gagasan penulis saja. dari paparan pernyataan ngalor-ngidul diatas, maka dapat kita fahami ciri-ciri opini antara lain sebagai berikut:

  1. Informasi yang disampaikan belum ada pembuktiannya, meski pun ada banyak opini yang sudah terbukti kebenarannya.
  2. Terkadang sebuah opini tidak memiliki narasumber yang jelas.
  3. Opini berisi tentang pendapat sebuah peristiwa yang sedang terjadi yang viral dan booming.
  4. Terkadang opini tidak memiliki bukti kebenarannya.
  5. lebih cenderung bersifat subjektif dan biasanya disertai dengan pendapatnya,saran atau uraian yang menjelaskan.

Menulis opini yang baik

Nah, berangkat dari paparan diatas, maka bagaimana cara menulis opini yang baik, berikut ada beberapa saran dari para ahli (selain aku, karena aku bukan lah seorang ahli hehe):

  1. Tentukan topik yang akan dibahas. ada baiknya sebelum kita ngalor ngidul menulis sebuah opini, tentukan dulu topik apa yang akan kita angkat menjadi sebuah opini. usahakan menulis opini dengan tema-tema atau topik yang sedang hot, viral dan ramai. bisa kita lihat di bebrapa media sosial.
  2. Buatlah sebuah outline artikel. outline merupakan panduan dan peta bagi penulis agar dalam perjalan menulis terarah dan fokus sesuai dengan apa yang akan ditulis. buatlah dengan coret-coretan dikertas atau dibuat draft dalam komputer kita. misalnya dengan menggunakan aplikasi tertentu mulai dari yang sederhana dengan notepad atau mind mapping.
  3. Tulislah sebuah pendahuluan yang menarik. ada pepatah bilang “kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda”. dalam menulis opini usahakan buat pendahuluan semenarik mungkin, sebab pendahuluan yang menarik akan membuat orang terpancing untuk membaca kelanjutannya. sebaliknya jika kesan pertama di bagian pendahuluan sudah membuat orang ilfil, maka jangan harap artikel opini kita akan dibaca sampai habis. bisa jadi malah dilempar ke tong sampah begitu saja.
  4. Sampaikan opini kita dengan jelas. jangan sampai opini yang kita tulis mblunder enggak karuan yang membuat orang yang membacanya menjadi kebingungan dan tersesat tanpa arah pulang yang jelas, wah kan bisa bahaya kalau sampai pembaca kita tersesat. maka dari itu perlu sekali dalam menulis opini supaya jelas dan terarah.
  5. Berikan solusi, karean opini ditulis berdasarkan peristiwa yang sedang terjadi, maka sebaiknya dalam menulis opini sertakan solusi terhadap persitiwa atau kejadian yang sedang viral tersebut. jangan sampai opini yang kita tulis mendatangkan masalah baru, bagi pembacanya atau masalah yang sedang kita opinikan. kan nanti malah jadi ruwet kalau opini kita tidak solutif malah bikin gaduh dengan masalah baru.
  6. Buat sebuah kesimpulan yang jelas. sebagai sebuah ulasan tentang sesuatu maka dalam menulis opini, usahakan untuk memberikan kesimpulan yang jelas. setidaknya pembaca akan faham point-point penting yang menjadi bahan di opini kita.
  7. terahir, jangan malas untuk mengedit dan merevisi opini kita. terutama jika apa yang kita tulis masih mblunder dan tidak solutif serta tidak menarik untuk dibaca. mengedit dari sisi bahasa yang kita pakai mau pun dari ide dan solusi yang kita tawarkan kepada pembaca.

Lalu, apakah ada perbedaan antara opini dengan fakta Gaes?

Yah, opini bisa jadi berbeda dengan fakta. dalam fakta antara satu orang dengan orang lain pastinya sama yah gaes karena fakta itu menunjukan kejadian yang jelas, tidak bisa dibantah dan kebenarannya dapat di cek langsung dilapangan. sementara opini adalah pendapat atau pandangan seseorang terhadap sebuah keadaan yang pernah atau belum terjadi.

Struktur opini biasanya terdiri dari pernyataan pendapat atau tesis, argumenmtasi dan pernyataan ulang atau reiterasi. tentunya dengan disertai solusi dan alasan yang logis, sehingga opini yang kita tulis lebih menarik dan dapat menjadi referensi terhadap sebuah keadaan.

Demikian kiranya Gaes seputar tentang opini, mohon dimaafkan bila ada pernyataan yang kurang pas dihati reader-reader semua. memaafkan tentunya lebih baik dari pada tidak memaafkan, lebih-lebih di bulan mulia ini bulan Ramadhan dimana segala, ampunan dan rohmah Ilahi digelar untuk hamba-hamba-Nya yang beriman.