
(Untuk Para Pemimpin)
Suatu ketika, sehabis salat Dzuhur, aku, tom dan kris yang kebetulan
sedang kumpul dikampung sowan ke rumah pak Ustadz, sosok yang dulu saat
kami masih kecil menjadi tempat mengangsu ilmu agama.
Mungkin
sudah hampir 20 tahun kami tak ngumpul seperti saat ini. Seakan ini
menjadi momen berharga dimana kami mencoba membuka kembali memori lama
yang hampir-hampir sudah kusang diotak. Rasanya baru kemarin,setiap
habis mahgrib Aku,Tom dan Kris berduyun-duyun ke Majlis tempat pak Ustad
mengajar. Aku masih ingat setiap habis magrib kami mengaji Al-Quran,
dilanjutkan mengaji kitab kuning sehabis Isya. Sementara sehabis
subuh,kami dengan teman-teman yang lain mengaji kitab-kitab akhlak. Ah
rasanya bener-benar baru kemarin. Waktu begitu cepat berlalu.
Perbincangan kami dengan pak Ustad siang itu makin hot, ditambah
secangkair kopi panas dan pisang goreng yang menemani. Aku agak
terkesimak ketika Pak Ustad memberikan wejangan khususnya buat Tom yang
baru saja dilantik menjadi pejabat dikampus ternama. Kepada Tom, Pak
Ustad berpesan, seorang pemimpin harus mampu menjaga dua hal:pertama,
menjaga amanah. Seorang pemimpin kata Pak Ustad harus mampu menjaga
amanah, sebab jabatan itu berat, banyak godaan, menggiurkan dan titipan.
Banyak pemimpin yang gagal memimpin, karena tak mampu mengemban amanah
dengan baik.
Kedua, seorang pemimpin harus bisa menjaga amarah.
Seorang pemimpin atau pejabat sejati adalah mereka yang mampu menahan
dan mengendalikan emosinya. Baik terhadap dirinya sendiri mau pun orang
lain. Seorang pemimpin tidak patut marah-marah, main bentak, gebrak
meja,tunjuk sana-sini ketika mendapati bawahannya bersalah. Ada apa
etika yang harus dijaga, etika menjaga dan melawan hawa nafsu amarah.
Aku, Tom dan Kris tertegun dengan nasihat pak Ustad, simpel mudah
diucapkan tapi sangat susah dilaksanakan. Diluar sana ada banyak orang
berebut kekuasaan, berebut menjadi pemimpin, meski sesungguhnya mereka
tak mampu. Ambisi dan nafsu berkuasa terkadang membuat orang lupa bahwa
jabatan, kekuasaan adalah sebuah amanah yang kelak akan dimintai
pertanggungjawaban dihadapan Tuhan Yang Maha Esa.
Ahirnya, semoga kami, khususnya Tom selalu dilindungi oleh Allah SWT. Amin.