Taharah, pintu gerbang di era kebiasaan baru (new normal)

Bagi kita umat Islam, masalah kebersihan adalah hal yang tidak asing. meski dalam prakteknya kita sering alpa dan hampir melupakan yang namanya kebersihan. dalam bahasa arab sering disebutkan dengan istilah taharah (bebersih). secara teori kita semua sangat paham bahwa kebersihan itu sangat penting. sering disebutkan “kebersihan sebagian dari iman”. bahkan dalam hal ibadah, bersih merupakan salah satu syarat syahnya sebuah ibadah.

Hampir satu tahun ini, kita sedang berhadapan dengan kondisi yang tak menentu akibat mewabahnya covid-19. bukan hanya di negeri kita saja,akan tetapi melandan hampir diseluruh belahan dunia. dampaknya hampir melanda ke seluruh sendi kehidupan. sangat luar biasa. vaksin yang digadang-gadang sebagai penangkalnya juga belum 100 % ditemukan.

Disisi lain, pemandangan yang unik dan mungkin jarang kita lakukan sebelumnya adalah menggunakan masker sehari-hari, disediakannya sarana cuci tangan di berbagai tempat umum dan lain sebagainya, semuanya dilakukan tak lain hanya untuk mencegah penularan covid-19. menjaga kebersihan dan menjaga kondisi kesehatan menjadi hal penting untuk mencegah penularan covid-19.

Menengok kebelakang, menjaga kebersihan mestinya bukan hal baru buat kita, khususnya umat Islam. Islam mengajarkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. sekali lagi secara teoritis kita semua tahu, meski dalam prakteknya terkadang kita sangat nol besar. Taharah atau bebersih menjadi solusi pertama untuk pencegahan covid-19.

Menurut penulis, makna taharah tidak hanya mencakup kebersihan fisik saja, melainkan juga kebersihan ruhani. fisiknya bersih tetapi hatinya kotor akan menghalangi sah atau tidaknya sebuah ibadah. begitu pun sebaliknya. Covid 19 menyadarkan kita betapa pentingnya arti sebuah kebersihan. baik bersih dhahir mau pun bersih batin.